otomotif & modifikasi

blog ini saya buat untuk para penyuka modifikasi, ataupun para pecinta motornya sebagai teman hidup.

10.27

Pinky Flower = Girl Power!

Diposting oleh sandra aditya rahman

Pinky Flower = Girl Power!
2008-11-21 18:40:29


Sejak memutuskan akan menikahi Rhani Febriana, Rachman Gunawan alias Inoi langsung mempermak Vespa GS 160 miliknya. “Sekitar 6 bulan lalu Wah nggak percuma kenal Lulut Wahyudi alias LT. Bisa kenalan dengan cewek di sebelahnya? “Mau tahu aja! Namanya Fika Muti Putri, 19 tahun, lajang Fakultas Ekonomi UGM angkatan 2008, puas?” tanya builder tingkat Asia asal Retro Cycles Custom (RCC) Jogja ini. Tentu nggak asal ngenalin, cewek itu klien LT dalam customized Evo.

Kisahnya bikers banget! Awalnya Putri coba-coba Honda Tiger temannya. Di waktuluang ia juga sering memperhatikan bokapnya, Rudy Sofyan (anggota HDCI Jogja) riding dan mengapreasiasi customized. Waktu berproses jadi foxy lady, sang ayah merespon positif. Kebetulan juga nangkring Evo nganggur di garasi. Singkat cerita Putri kontak LT. “Oi, tangani dong!” begitu kira-kira.

Estetika antara LT yang bos RCC dan Putri terjalin. Diambil kesepakatan, desain ol skool ala sang maestro Almarhum Indian Lary (Gasoline Alley-New York). Atas dasar kenyamanan dan kesehatan Putri, LT nggak mau ambil risiko dengan hardtail Indian Lary, tapi Softail Chopper. It’s ok kan, estetikanya masih sama.


Dari sket kasar dengan hitungan gambar teknik, LT mengejar aura wanita remaja yang dinamis. Modal mesin aftermarket Evo cukup. Apalagi aura ‘legend’ transmisi 4 percepatan Shovelhead, closed primary kondisi bekas, masih bisa dipakai. RCC hanya perlu merebuilt ulang. Setelah itu 80% part dibuat langsung oleh builder yang uga pemenang ketiga American Motor Dealers Asia (2007) lalu ini.

Traditional choppers seperti terlihat dominan sebetulnya nggak murni. Walau Putri memilih trasmisi Shovelhead dan front end lawas, springers model narrow, ia setuju saat LT menggabungkan rasa new school dari frame softail. Yaitu roda belakang lebar dan generasi modern mesin Evo. Hasilnya, sinergi kedua aliran ini apik bertaut. ”Malah cukup dipuji bule yang mampir ke workshop,” girang LT.

Any question?

HANDMADE FREAKS!


Khas RCC mendominasi part handmade layak disaluti. ”Ini juga yang jadi ciri khas motor berjuluk PinkFlower ini,” kata sang builder. Banyak beberapa bagian memiliki nilai emosional. Gas caps alias tutup tangki, dinamai Luck Buck. Ergonomi sasis juga disesuaikan postur Putri termasuk rake dan pijakan kaki.

Tak cuma itu, khasnya cult bikers yang kreatif coba dimunculkan. ”Kita enjoy banget merebuilt part bekas agar performa prima. Selain menekan biaya, jadi proses kreativitas yang membawa nilai. Artinya bisa diupgrade lagi sesuai keinginan,” jelas pihak RCC.

Pamungkas, Fahmi Free Flow Bandung memberi karakter girly dengan Pink glitter dipadukan paint stripping. Makanya motor ini dinamai Pink Flower. Asal nggak hujan, keseharian Putri sering riding naik motor ini keliling Jogja. ”Ada yang mau jadi partner riding nggak?” goda LT.

Nah, ini dia persoalannya!

Penulis/Foto : Isf@n/Ajie

www.motorplus-online.com

0 komentar:

Posting Komentar